Misalnya saja.
“bangsat!
“baaahhh, bungulnya!
“umaaa! Bangsatnya!
“goblok!
“tambuuk!
“kurang ajar banar!
“dasar bungul babanaran!
“umaaa ai heeh!
“aduuuhhh!
“kampreet!
Dan lain sebagainya,
Itulah kata-kata yang sering di lontarkan manakala melakukan permainan saat tidak berhasil dengan apa yang dikehendaki pemain.
Sekilas kata-kata itu tidak menampakkan apa-apa, namun kalau kita telusur lebih jauh, kata-kata itu adalah merupakan sebuah sumpah serapah yang dilontarkan pemain dengan tak sengaja, yang berdampak menyumpahi orang tua secara tidak langsung, dan menyatakan kekonyolan diri kita sendiri. Ya kalo?
Tengok saja kata “ baaah, bungulnya! Menunjukkan sumpah pada orang tua kita[abah;bapak] dan kata “umaaa! Bangsatnya! Menunjukkan sumpah pada orang tua kita[ibu] sekaligus menyumpahi diri sendiri, yang memang tidak bisa melakukan permainan itu.
Yaah…fenomena itu terus saja berlangsung, selama mereka masih bermain games, ini yang tidak kita kehendaki.
Kalaulah mau, janganlah mengucapkan kata-kata seperti itu jika sedang bermain games,
Kita juga sering bertanya pada mereka yang sedang main games setelah mereka mengucapkan “ baaah, bungulnya! Dengan pertanyaan “ siapa yang bungul? Mereka kaget sebentar dan mengalihkan jawaban ke yang lain, sambil melanjutkan permainan, anda tahu sendiri kan? Siapa yang….?
Nah….hal yang seperti itu jarang sekali ter-ekspos, kalau anda mungkin tak percaya, cobalah anda menyambangi rental-rental PS atau yang lain, supaya anda bisa mendengarkan kalimat-kalimat yang terlontar dari para pemain games.
Kita tidak menyebut bahwa pemain games itu goblok atau lainya, terus terang saja mereka itu pintar dan genius, namun hal yang sangat disayangkan adalah keluarnya kata-kata seperti itu.
Sehingga menjadi sebuah kebiasaan buruk yang berlanjut.
Ahh kiranya cukuplah sudah!