Rabu, 28 Desember 2011

Tak di Sangka.....?

Media Kalimantan

Tak ada sedikitpun di pikiran tentang blogku yang satu ini menjadi sebuah pilihan dari sebuah media.
Saat saudara Harie memberikan kabar, bahwa postingan kamu kemarin di muat.
Agak sedikit terperanjat memang mendengarnya, namun ada sebuah semangat baru yang mendorong untuk kembali menulis, hehehehe…walau itu Cuma sekedar coretan yang tak berarti.
Seakan tak percaya? Bahwa itu memang posting kemarin yang aku poskan, sambil mempelototi lembaran Koran yang di suguhkan saudara Harie.
Dari apa yang ku lihat, sambil senyum senyum sedkit malu karena membandingkan dengan tulisan kawan kawan yang lebih bagus dari tulisanku. Kalah jauh di banding dengan mereka.
Rasa syukur tercurah karena blog ku ini terpilih menjadi sebuah posting pilihan di halaman Media Kalimantan, Media Blogger l B7 l selasa, 27 Desember 2011 l 2 safar 1433 H.
Dengan rasa senang, izinku untuk membawa pulang lembaran Media tersebut.
Terpikir olehku saat itu, ini adalah sebuah wacana bagus buat memberikan semangat untuk menulis kembali, agar blog yang kita miliki tidak mati suri seperti sebelum- sebelumnya, jujur saja…” Unda Jarang Update”.
Terimakasih buat Media Kalimantan yang bersedia mengenalkan blog aku yang jarang update ini dengan tujuan Agar blog yang kita miliki lebih di kenal banyak orang, sehingga dengan jalan seperti ini orang dengan senang hati membacanya sekalian pengen tahu “ siapa Gerang ampunnya?.
Hehehehe….mantap.
Terimakasih atas penghargaan yang diberikan pada blog ini lewat MEDIA KALIMANTAN yang mau mempublikasikan blog sederhana ini.
demikian

Kamis, 22 Desember 2011

oh....Banjarbaru

Banjarbaru Banjir

Hujan kali ini sangat deras hingga mengakibatkan sungai kemuning tak mampu menampung air yang sangat banyak, tak ayal lagi rumah rumah penduduk yang ada di pinggiran sungai kemuning pun harus rela menerima luapan air dadakan ini.
Baru beberap jam saja hujan lebat ini melanda kota banjarbaru, di sepanjang perjalanan pulang dari martapura, melalui jalan A. Yani Sungai Pering, jalan Rahayu, Panglima Batur, Jl Pinus arah Smada dan terakhir jalan kemuning menuju arah di mana aku tinggal,



di sepanjang jalan yang ku lalui air melimpah di jalan jalan karena saluran tak dapat menampungnya hingga air kemana mana mencari dataran yang rendah, hingga menggenang. Akibatnya para pengendara roda dua atau pengemudi mobil harus extra hati hati menjalankan kendaraannya, jika tidak ingin nyebur ke dalam got atau kubangan air hujan kali ini.

Seperti pengendara yang satu ini.


Genangan air terus melimpah ke jalan jalan yang agak rendah, sementara got atau saluran tak mampu lagi menampungnya? Itulah yang terlihat saat melintasi jalan jalan yang kusebutkan diatas, entah lah dengan jalan jalan lain yang tentunya lebih parah dari yang aku lihat?
Saat melintas di jembatan kemuning pun, olala….air begitu derasnya menghambur, karena kiriman dari berbagai saluran dan lainnya.
Itu baru setengah jam lho?
Hujan kembali datang mengguyur kembali, Kali ini sangat deras terdengar dari suara atap rumah…hingga mengakibatkan kebocoran sana sini.

Aku tak bisa bayangkan lagi, bagaimana dengan rumah rumah penduduk yang berada di pinggiran sungai kemuning saat ini, pasti lebih parah?
Tanpa komando ku coba on line lewat hape kecilku, ohhhhh…..Banjarbaru ku! Astaghfirullah!

Di status Fb Banjarbaru Lensa ( puluhan sampai ratusan rumah di Guntung Lua dan Kemuning terendam Banjir/ …..masih berlangsung). Begitu laporannya.

Menurut salah satu sumber, hujan kali ini adalah yang terbesar dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Sementara dari status sdr.Mansup mengatakan( rain coat and dogs. A. Yani Km.13 arah Banjarmasin ada pohon tumbang menutup separo jalan, hati hati jangan nyetir sambil On line)

Kemuning Banjir

Oh….Banjarbaru…kau kini.

Jumat, 07 Oktober 2011

Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia

Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia
Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia adalah gagasan sebuah event yang akan menjadi ajang kopdar 1000 Blogger di Sidoarjo, 27-30 Oktober 2011. Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia juga mengadakan berbagai macam lomba yang bisa kamu dapatkan informasi lengkapnya di bloggernusantara.com.

Salah satu lombanya adalah kontes SEO dengan keyword Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia . Saya mendukung kawan yang sedang mengikuti kontes Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia ini. Silakan klik linknya. Banyak informasi lebih lanjut tentang kontes SEO Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia di sana.

Sayangnya, saya tidak bisa ikut ajang kopdar dalam Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia kali ini karena kesibukan dan pekerjaan. Bagi kawan-kawan di Komunitas Blogger Kalsel Kayuh Baimbai yang berangkat, selamat jalan, dan jangan lupa oleh-olehnya. Mbarangai napakah, unjun kawa jua.

Senin, 20 Juni 2011

BH....,Sepanjang Perjalananmu

Pukul 09:47:27 hapeku mendapatkan sms yang berbunyi begini
“om cmapa jd loe kt brangkat ulun nyaman nkr umpan dlu”
Oh iya ya, kemarin gue dah janji mo mancing sama temanku ini, langsung aja gue balas.
“ tukar j dulu, nda hndak kpenganten dl”, begitu kukirim balik, hehehehe…ternyata dia balas sms ku lagi.
“pian bkrim kch? Nggh u ja.. banyak2 om makan gasan sangu hehe”.
“ ayuja tkarakan” jawabku seadanya.

Rupanya dia benar benar pengen mancing,hehehe….buktinya dia sudah nyari-nyari umpan ga ketemu, hingga dia sms lagi.
“om dimana dbjb nkr umpan?!.

Aku tak balas sms dia lagi, sebab sepulang dari acara penganten aku dah ketiduran?

Ternyata dia kembali nelpon gue, dengan malas ku angkat.
“ya, halo”
“ulun kerumah lah”
“ he ih. Ayuja” sekalian mempersiapkan lain-lain.
Selang beberapa menit kemudian dia sudah muncul didepan rumahku yang penuh dengan jemuran orang sebelah rumah. Hehehe..ga apa apa kok!
Sebelum berangkat aku sudah mengambil jemuranku di belakang rumah, buat jaga jaga kalau kalau pulang nya agak malam.

Setelah beres, barulah kami berdua berangkat dengan roda dua dan segala peralatan mancing dalam tas.
Sebelum menyeberang jalan A.Yani, kami mampir dulu di warung peralatan mancing buat beli tempat ikan, hehehehe….kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyeberangi jalan A.Yani yang pada saat itu agak padat, karena belokannya tepat berada di depan Taman, beehhhhh….hari minggu pang jadi hibak ai…
Terus menuju arah SMADA, Sungai Sipai hingga Cindai Alus.

Dalam perjalanan tak ada kendala, namun ketika akan memasuki wilayah Ponpes Darul Hijrah Putra, dua orang perempuan berkendara menyelip sambil senyum senyum kearah kami berdua yang juga sedang ngobrol tentang Mancing, kami membalas senyuman mereka dengan bengong, ini orang kenal apa ga ya? Perasaan ga kenal deh….ieh…amit amit…
Mereka berkata kepada kami.


“bh nya kada di pasang kah? Sambil kukurihing melaju mendahului kami berdua.
Kami berdua pun tambah bengong?
Rasanya tas yang aku bawa ini ga ada bh? Ahh…paling Cuma iseng mereka itu, mungkin karena tali tas yang tak ku gantung di pundak aja berseliweran terkena angin, pikirku.

Aku pun berniat mengejar mereka dengan memerintah temanku.

“ lajui gen, sasahi buhannya tu, padahi aku kada kawa mambalas!
Dengan segera temanku memacu agar bisa mendahului mereka, dan tepat mereka berhenti saat kami melintas ku ucapkan.

“ aku kada kawa mambalas!
Mereka masih saja senyum senyum alias kurihingan melihat kami melintasinya.

Berapa menit kemudian kami hamper nyampe lokasi mancing dengan terlebih dulu mampir di salah satu warung bensin tapi kebetulan tak ada (habis Jar),
“ disebelah sana, tu ada ai, urang bajual “. Si pemilik warung bilang ke kami.
Saat itu hape ku berdering. Kulihat namanya, ohhhhh..ternyata si carbones.
“ hallo …assalamu’alaikum”
“ wa alaikum salam”
“ imak dimana neh”
“ auk di Sungai batang, nah”
“ ma..jauhnya sudah”.
“ napa gerang?
“ kada ai, anu…. Menyinar afdruk an tu kyapa?

Sambil boncengan sama temanku tadi menuju warung orang yang jual bensin.

“ pakai sinar matahari gen, paling 5 detik sudah am” aku menjelaskan.
“ kada, yang pakai lampu?
“oh….pakai neon ja dua biji”
“ neon yang berapa watt?
“ yang 20 watt gen, dua buting”
“ oh yakah, thank you, asalamu’alaikum.
“ wa ‘alaikum salam”. ( mungkin percakapan ini sebagian ada yang kurang,hehehehe...)
Begitu pembicaraan berakhir, saat temanku selesai ngisi bensin, seorang pengunjung warung nyeletuk ke aku.
“ di belakang ikam tu BH sapa?

Deg…! Baru aku nyadar, pantesan dua orang perempuan tadi cekikikan alias kurihingan kepada kami, ohhh……rupanya mereka pengen menyampaikan kepada kami tapi rada malu, bahwa ada BH nyangkut di jaket gue……sialan…!

Tak banyak pikir aku langsung meminta temanku untuk memotretnya dengan kamera hp ku.

Wuihhhhh…jadi malu sendiri, sambil mengingat ingat dari mana BH itu mulai nyangkut?
Kutelusur ulang awal perjalanan ini, wah…jangan jangan waktu mau berangkat tadi? Iya, tidak salah lagi, tapi kok ga ada yang negur ya ? dari rumah, warung, keramaian jalan A.Yani hingga sejauh perjalanan ini?

Hehehe…jadi ketawa sendiri mengingatnya..
Aku minta tolong temanku untuk melepaskan BH yang nyangkut di punggung jaketku, “lengket juga ya, pantesan ga jatuh jatuh,? Karena karena kawat BH itu yang nyangkut.
Kutaruh BH itu dalam tas sambil mengira ngira ukuranya.
“hmmm…paling ukuran 34 nih “, bilangku pada temanku.
Ternyata tebakanku tidak meleset, hahahahahahahahaha…….dulu pernah jualan BH kok.
Kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi.

Sebelum memulai aksi mancing, aku sudah merasa kurang sreg dengan kondisi air yang sudah surut, terlihat beberapa sawah sudah mengering dan tanahnya bengkang.
Tapi aku tak kurang akal untuk mendapatkan ikan, di sela sela padi yang ada airnya sedikit, aku mencoba mengamatinya.

“hmmm….pasti ada ikan yang terkumpul disini. Mending di tangkap aja dah, hehehehe….ga perlu mancing lagi. Tanpa basa basi lagi aku menyingsing kedua lengan baju jaket dan kedua celana jeansku.
Untuk selanjut…nya, Bakacal ai Lagi?
Dan hasilnya liat sendiri.

Minggu, 27 Maret 2011

Perjalanan Berharga...!

Mengingat perjalanan yang barusan ku lalui hari ini begitu berharga bagiku. Tak ada salahnya kucatat dalam sebuah tulisan kali ini.

Seorang teman datang berkunjung kerumahku yang sebelumnya menanyakan keberadaanku saat itu lewat telpon. Menanyakan kesiapanku untuk menemaninya dalam perjalanan mencari rumah salah seorang penduduk yang alamat dan tempatnya masih belum jelas betul, aku bersedia saja demi seorang teman yang sangat memerlukan pertolongan ini.
Karena temanku ini kurang lebih satu bulan yang lalu mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan salah satu tulang bahu kanannya patah.

Sudah tiga kali di bawa ke orang yang bisa mengobatinya, namun hasil yang diharapkan masih belum maksimal, masih terasa sakit dan ngilu ngilu begitu katanya dan masih belum bisa di angkat ke atas sebagaimana layaknya. Hingga dia memutuskan untuk mengajakku untuk mencari tempat salah seorang penduduk yang bernama Rusman yang ada di Karang Intan Kab.Banjar.
begitu saja info yang dia dapat dari mulut ke mulut.



Oke….perjalanan dimulai dari rumahku dengan memintaku sebagai joki roda duanya, karena dia khawatir kalau terjadi apa apa dengan tangan kanannya yang belum sempurna, sebab dalam perjalanan nanti pastilah terjadi getaran getaran hebat kala melintasi jalan jalan berlobang atau apalah jika dia yang menjadi jokinya.
Dengan bermodalkan bismillah perjalanan sudah nyampe di daerah Karang Intan sebelah pasar, namun pencarian belum menemukan hasil setelah Tanya sini Tanya situ pada salah seorang penduduk kami disarankan untuk balik arah dan bertanya lagi di sekitar simpang tiga dekat Mesjid, begitu saran salah seorang empunya warung kopi.mereka menyarankan untuk kembali lagi untuk menuju tempat pak Ipul salah seorang tukang pijat yang juga terkenal dimana mana. Kami mengurungkan niat untuk kesana karena tujuan kami bukanlah ke sana.

Penasaran juga mengerubung kami berdua dengan bertanya lagi ke salah seorang penduduk lain, katanya kalian harus menuju arah simpang tiga kemudian ambil kiri. Oke saran kami turut namun keraguan masih menyelimut diri, berhenti lagi untuk memastikan tempat yang akan kami tuju. Benar kata mereka, jalan yang kami tuju memang mengarah kesana, dengan terlebih dulu mengucap terimakasih pada sang pemberi info kami berlalu…
Sepanjang perjalanan yang kami lalui memang banyak sekali kiri kanan jalan kebun kebun karet penduduk, hingga kami berhenti lagi untuk kemudian bertanya lagi untuk kesekian kalinya.
“ umpat batakun lah!
“ ya ! ada apa?
“ anu? Rumahnya pak Rusman dimana lah?
“ ooo….situ! parak pabrik banih! Jauh pang lagi pada sini”.
“ oo ya..ya!
“ mulai jalan ini nah, taruusss…ja ikam, ada jembatan situ belok kiri”.urangnya mamadahakan.

“ mun damintu, terimakasih lah! Kami handak balalu haja nah!
“ iih ayuja”.
Dalam perjalanan selanjutnya ini aku juga mikir, ternyata orang yang kami cari ini memang benar benar di kenal oleh masyarakat sekitar. Terbukti dengan banyaknya orang yang kami tanyai menunjukkan hal yang sama.
Dengan santai kami melintasi kebun dan rumah rumah penduduk, melintasi keramaian pesta pernikahan salah satu penduduk untuk kemudian kami berhenti di pertigaan dan menanyakan kembali ke salah seorang penduduk yang lain. Informasi semakin jelas di dapat setelah menanyakan kembali agar saran yang barusan di dapat di ulang… supaya lebih mantap! Hehehehe….
Kembali melanjutkan perjalanan sesuai anjuran ambil arah kekanan kemudian kekiri menyeberangi jembatan panjang kemudian melitasi keramaian pesta pernikahan penduduk sekitar..kemudian lurus untuk kemudian belok lagi kekiri dengan patokan yang kami dapat yakni nama dan tanda Berupa tempat yakni Pabrik Banih.
Pelan jalan roda dua yang kami tumpangi sambil mencari cari tanda yang disebutkan beberapa warga disini. Tak juga terlihat tanda tanda itu hingga melintasi jembatan besi yang terlihat kokoh membentang sungai….., kemudian ambil kiri sambil pelan pelan melintas hingga hati merasa ada kesalahan yang kami perbuat, jangan jangan sudah lewat?
Kembali kami bertanya, ternyata benar kami terlampau jauh melintas, rumah beliau di seberang dekat Balai, oh…ternyata Balai bukan Pabrik Banih? kemudian kami balik lagi dengan perlahan setelah sekian jauh kami berhenti lagi, Tanya lagi…mereka menunjukkan yang sebenarnya..katanya tidak jauh lagi dari sini. Sejenak roda dua berjalan perlahan dan berhenti di depan warung dimana info yang kami dapat tadi untuk bertanya kembali.
Dengan terlebih dahulu permisi.
“ umpat batakun lah, dimana rumah pak Rusman?
“ napa gerang!
“ anu ? handak ba urut banar ai.
Orang yang disampingnya nyeletuk.
“ nih…urangnya nang ikam takuni!
Hihihi….jadi malu sendiri, sambil senyum senyum…karena orang yang di cari adalah orang yang sedang di tanyai.

Kemudian kami di persilakan masuk.
Hmmmm…rumah yang sangat sederhana tentunya, tapi milik beliau sendiri…ckckckckck…
“ kenapa tangan ikam? beliau memulai membuka bicara
“ bakas baranjahan samalam!
“ lawas lah sudah?
“ ada pang mun sabulan nang lalu”
“ kayapa rasanya?
“ ada rasa sakit pang lagi, makanya ulun bawa ka wadah pian”
“ oooo……sambil beliau berlalu ke belakang mengambil sesuatu yang ternyata adalah sebungkus rokok kemudian menyulutnya, setelah itu mengambil botol kecil yang berisi minyak. Entah minyak apa? lantas mengoleskannya pada tubuh temanku di sekitar tulang yang patah setelah dengan perlahan membuka baju karena masih menahan rasa sakit.
Beliau menyarankan untuk diam sejenak sambil merasakan efek dari minyak itu.
“rasa kan dulu lah, biar minyak itu rasap ke awak ikam, sambil baroko ja gin lah”.\
“ ayu ja kadapapa,

Belum beberapa menit sudah terasa efek dari minyak itu, temanku mulai menggerakkan tangannya beberapa kali.
“ kayapa?
“ ada pang rasa nyaman, tadi kada kawa di angkat angkat ke atas”.
“ balum di apa apai lagi tu, efeknya sudah bekerja dengan bantuan Yang Maha Kuasa tentunya.
“inya ada haja urang mamadahakan minyak ku ni harat, padahal kada! Minak ku ni biasa haja, minyak lalaan banarai, beliau menjelaskan.

Sambil memijat dimana ada terasa sakit dan mencari cari dimana engsel dari tulang itu selisih dari tempatnya.
Pelan sekali…satu demi satu engsel tulang yang selisih itu di benarkan beliau, hingga temanku merasa nyaman menggerakkan tangannya.
Kata beliau tulang yang patah itu sudah menyambung kembali, tetapi masih ada urat dan engsel dari tulang tulang itu yang masih selisih dan belum benar letaknya sehingga kamu merasakan sakit. Itulah penyebabnya.
Beliau juga bercerita banyak tentang orang orang yang datang ke tempat beliau.
Ada yang dari Kotabaru yang wajahnya krempeng atau penyok karena di tabrak mobil dan sudah pernah di bawa ke rumah sakit. Disini saya tidak sebutkan perkataan beliau yang lainnya. Tapi alhamdulillah beliau datang karena di jemput dan wajah orang itu kembali seperti semula berkat IdzinNya.
Beliau juga menceritakan saat minyak itu bekerja terdengar bunyi gemertak tulang tulang itu kembali sendiri. Wallahu a’lam.
Juga salah seorang sopir yang terlempar dari mobilnya yang mengakibatkan pinggannya keseleo, alhamdulillah kembali baik.
Juga salah seorang penduduk sebelah kampung yang kakinya terlindas dan sudah beberapa kali ke tukang urut lain. Datang ke tempat beliau, alhamdulillah sembuh.
Dan masih banyak lagi.
Tak berapa lama datang saudara beliau kerumah. Tambah ramai ni rumah…hehehehe…

Aku juga tak mau kalah dan menceritakan kejadian yang pernah menimpa kakiku yang keseleo yang saat di urut waktu itu untuk membenarkan uratku yang keseleo harus melepas urat pinggangku terlebih dahulu baru di benarkan urat kakiku setelah itu urat pinggangku di kembalikan lagi.
Mendengar ceritaku ini, beliau agak terkejut!
“ kenapa sampai kaya itu?
“ kada tahu jua!
“ nah salah am mun kaya itu”
“ iya, ulun disuruh ba urut ka situ lagi, kada hakun lagi.
“ mbah pang kaya apa?
“ salah satu cara nang ulun gawi adalah saran dari teman, yakni bajalan jangan pincang! Itu saja. Sampai akhirnya ulun seperti ini. Dan masih terasa ada yang tidak beres dengan urat kaki kiriku ini.kencang sebelah.
“ mun anu kaina, pakai ja minyak ni jua, mudahan ai mau baik jua”
“ terimakasih”.
Sesudah ngomong panjang lebar…kami bersiap untuk permisi.
Beliau juga mengasihkan sedikit minyak itu untuk di bawa pulang dengan saran, beli sebuah jarum untuk dimasukkan kedalam botol kecil yang berisi minyak tadi dan beli minyak lalaan untuk campurannya.
Sebelum permisi pulang beliau kembali mendo’akan kesembuhan temanku ini dan beberapa saran lagi.



Alhamdulillah dengan panduan beliau kami pulang dengan petunjuk jalan yang akurat. Tidak melalui jalan pertama tadi.
Setelah melewati jembatan yang tadi kami lintasi kami tidak ambil kekiri melainkan ke kanan sesuai anjuran beliau.
Dari rumah Beliau, Pak Rusman di LOK TANGGA no.202 kami pulang menyusur beberapa kampung, Pandak Daun, Jingah Habang, Bincau terus…sepanjang perjalanan terlihat air menggenang disisi kiri kanan jalan diantara sebagian rumah rumah penduduk hingga keluar di perempatan Sultan Adam kemudian kami ambil arah kanan menuju pasar Martapura guna menemui teman lama yang beraktivitas di pasar ini. Sambil menanyakan dimana ada orang yang jual minyak Lalaan.
Bincang bincang sebentar, membeli beberapa makanan ringan guna oleh oleh untuk kembali ke rumah masing masing. Dan tak lupa beli minyak Lalaan sebelum meninggalkan pasar Martapura.
Menuju banjarbaru…beli jarum jahit sesuai saran beliau tadi.
Dirumah mencampur minyak pemberian beliau ini dengan minyak Lalaannya.

Dan terciptalah tulisan ini.
Semoga bermanfaat dan berguna info yang kami dapat ini.

Salam blogger!

Sabtu, 29 Januari 2011

SEJENAK...Di Desa PASTING

Mungkin anda pernah menemui sebuah perkampungan yang jaringan atau sinyal kadang ada kadang tidak! Mungkin saja kan?
Ya dari beberapa jaringan gsm maupun cdma di daerah ini, cukup sulit didapatkan. Terbukti dengan hilangnya sinyal sinyal HaPe semua teman teman yang hadir dalam rombongan ini.

Kadang terpikir juga olehku untuk mendirikan satu BTS diatas gunung yang barusan terlewati, agar perkampungan ini mendapatkan sinyal, hehehe…emang gue apanya mereka ya? Cuma sekedar singgah…tapi penasaran! Kok kenapa ya daerah ini belum punya sinyal bagus,gitu? Padahal menurut aku daerah ini banyak juga penduduknya.
Dari keterangan seorang teman yang menetap di daerah ini, ada beberapa perkampungan suku dayak mengelilingi kampung mereka, nah jika ada yang mau mendirikan BTS di daerah ini, mungkin menjadi salah satu lahan bisnis kan?

We leh….! Ngelantur kok jadi mempermasalahkan BTS?
Sebenarnya aku ingin mengungkapkan rasa senang ketika berada di daerah ini, daerah yang boleh di bilang masih jauh dari kebisingan dan keramaian, jauh dari hiruk pikuk keramaian Kota. Terbukti dengan kadang ada sinyal kadang tidak!
Daerah yang bisa membuat kita tenang, segar dan nyaman ketika berada di disini.
Saat kulihat salah satu gunung Batu Marmer itu dari kejauhan, kembali terpikir olehku untuk menjadikannya sebuah bangunan seperti istana dan kalau sudah jadi mungkin bisa saja di jadikan sebagai Kantor Gubernur ataupun istana presiden, paling minim sebagai tempat wisata! Agar daerah ini bisa maju seperti daerah daerah lainnya dan tentunya sinyal sinyal tambah kencang kan? Huuuuhh….pikiranmu ada ada saja? kata teman teman.” Bolehlah, aku berangan angan seperti itu, selaku. Tak ada salahnya kan? Sapa tahu ada salah seorang pengusaha mendengarnya. Dan pengusaha itu berminat. Betulkan?
Nah penasaran juga kan? Seperti apa sih gunung batu Marmer itu?

Aku dan beberapa teman menelusuri kaki gunung itu dengan jalan kaki dipandu temanku yang menetap di daerah ini dengan terlebih dahulu mampir dirumahnya untuk sekedar minum teh hangat kemudian melanjutkan perjalanan melewati rumah rumah penduduk sekitar kemudian melewati sungai kecil yang mengalir perlahan. Aku menyempatkan diri minta dijepret saat melintasi sungai dan rimbunnya pohon bambu, agar kawasan yang barusan terlintasi bisa di jadikan background.
Alhasil sampailah kami di kaki bukit.. teman teman yang lain juga tak menyia-nyiakan kesempatan ini, mereka menikmati keindahan alamnya, merasakan segarnya udara pegunungan pagi hari ini(2 Januari 2011).

Aku bersama teman pemanduku menanjak naik memasuki lekukan bebatuan untuk kemudian mencapai mulut Gua dan masuk kedalamnya.
Katanya, jika pada malam hari banyak sekali burung berteduh dalam gua ini dan gampang sekali menangkapnya. Woi jadi tambah penasaran sambil masuk terus ke dalam, katanya lagi untuk mencapai ke mulut gua di sebelahnya bisa mencapai satu minggu, karena banyaknya rongga rongga kecil atau kamar kamar didalamnya yang mengarah kesana kemari. Yeh ciut juga nyaliku untuk meneruskan lebih kedalam lagi.
Andai aku bisa belama lama di daerah ini mungkin saja kulakukan perjalanan memasuki gua ini lebih kedalam lagi untuk membuktikan kebenarannya, walau itu harus memakan waktu satu minggu, woiiii sok berani.
Cuma waktuku sebentar, karena teman teman sudah menunggu di luar gua.
Setelah berada di mulut gua, sejuknya udara yang terhirup menjadikan badan terasa segar. Tidak seperti di dalam gua tadi yang terasa panas dan sesak, sebab rongga dalam gua itu masih sempit. Hmmm…andai saja rongga rongga itu menjadi sebuah kamar atau ruangan yang ber AC…(villa maksudnya) alangkah sejuknya, atau sudah menjadi ruang istana yang bisa di jadikan kantor gubernur misalnya. Maka tak heran jika desa ini akan menjadi sebuah kota yang berada di pegunungan, hehehehe….ngayal melulu.
Yeah….gpp kok, itu kan andai saja.
Alangkah indah dan sejuknya Alam di desa ini, membuatku terasa nyaman dan segar, walau badan ini terasa pegal pegal karena pendakian.
Semoga ini akan menjadi sebuah inspirasi yang bagus buat mereka yang ingin mengunjunginya.
salam



sebuah catatan ketika berada di desa Pasting,Barabai HST Kalsel.