Pulang jum’atan berdering telpon.
“hello”
“lajui berangkat”
Setumat lagi nah”
“ih ayuja, ku hadangi lah!
Aku segera mengambil barang bawaan seadanya, langsung tancap
gas, karena dari pesan yang ku dapat rombongan sudah siap melakukan perjalanan
panjang ( perkiraan 5-6 jam ).
Aku menumpang dibelakang. Laju kendaraan pun di pacu untuk
mengejar rombongan, hingga bertemu rombongan di depan kantor Diklat 1.
Iring iringan pun berlanjut menyusuri jalan panglima batur
ke arah pertigaan ambil arah ke jalan A yani menuju Bundaran simpang empat
ambil ke arah kanan menuju jalan Mistar cokrokusomo cempaka menuju arah
pleihari.
Lima belas buah roda dua beriring iringan ( 3 buah
berboncengan ) menyusuri jalan yang berliku liku. Insiden pertama hanyalah
kempes ban salah satu rombongan( menanti +- satu jam ). Perjalanan di
lanjutkan!
Insiden kedua, terjadi persenggolan salah satu rombongan
yang berboncengan dengan mobil double cabin karena hilangnya keseimbangan di
tikungan tajam di depan gerbang dusun Anting, menyebabkan mereka terjungkal
kemudian di tabrak salah satu rombongan di belakangnya, untungnya tidak ada
korban jiwa, perdamaian pun di lakukan karena mengingat perjalanan masih
panjang. Lanjut.
Makan bareng di wong solo karena di tunggu salah seorang
panitia pelaksana, selanjutnya rombongan di kawal menyusur gelapnya malam dan
melalui lebatnya hutan sawit hingga ketempat tujuan.
Peserta pun dibagi menjadi empat bagian untuk menempati
masing masing kamar di MP Resort.
Aku berempat menempati kamar paling belakang. Masing masing
dari mereka sudah mandi setelah perjalanan jauh, aku masih menyempatkan diri
minum kopi selagi mereka masih mandi.
Masing masing dari mereka sudah terlelap, aku masih masih
nonton televisi yang ada di kamar itu, hingga aku terlelap juga dan bangun pagi
paling akhir di antara mereka.
Setelah mandi aku menyempatkan diri untuk melihat beberapa
lokasi yang sejuk dan indah di pandang mata hingga menerawang jauh ke arah
pantai dan photo photo sebentar.
Kemudian bergabung di bibir pantai bersama sebagian
rombongan yang telah dulu jeprat jepret.setelah itu sarapan pagi bersama yang
telah di sediakan panitia hotel kemudian meeting sebentar untuk melanjutkan
aktivitas yakni menuju ke laut dalam rangka menyelam melihat terumbu karang.
Dua buah perahu kecil berangkat membawa rombongan, sedang
perahu perahu lain banyak juga menuju tempat yang sama.
Indahnya didasar laut memang sungguh menakjubkan, tapi
sayang aku tak bisa berlama lama karena aku tak biasa memakai kacamata yang
tersedia, bahkan sering kemasukan air, hingga terasa perih mata ini, kucoba
lagi dan ku coba lagi, akhirnya berhasil juga. Kulihat sebagian kawan kawan
juga melakukan hal yang sama. Asik memang.
Setelah sekian lama, akhirnya kami kembali lebih dulu ke
pantai kemudian di suguhi nasi kuning.
Istirahat sebentar setelah mandi menunggu instruksi dari
kepala rombongan.
Jam 12 rombongan meninggalkan MP Resort.
Perjalanan pulang menuju banjarbaru, isi bensin bersama di
pom sekalian istirahat dan lanjut kembali.
Terjadi kempis ban salah satu rombongan, istirahat lagi
sambil menunggu selesai. Kemudian lanjut.
Istirahat bersama untuk menentukan dimana harus istirahat,
lanjut hingga berhenti di pingiran jalan dimana ada warung khusus jualan ikan
dan krupuk sambil istirahat, lanjut hingga perjalanan mencapai bentok disana
ada warung mie ayam subur group, setelah makan bersama kemudian perjalanan
ditutup dengan saling jabat tangan sekaligus berpisah satu sama lain.
Ba’da maghrib aku baru nyampe di rumah.
Nah yang menjadi masalah dalam perjalanan ini bagiku
bukanlah suatu perjalanan panjang dan melelahkan ini, namun sebuah bayangan
dari orang yang selalu ku rindukan hadir setiap saat dimana saja aku berada.sehingga
mulut dan hati ini selalu memanggil namamu, mendo’akan dirimu agar selalu dalam lindungan yang maha kuasa.
Makanya kutulis kalimat ini “ Mengingatmu di sepanjang
perjalananku”.
Hujan hanya sebentar melanda kotaku memberikan sebuah
kesegaran nafas kota, walau aku didalam rumah tanpa baju dilanda keringat yang
sangat banyak. Saat kutuliskan cerita ini.
Banjarbaru, 19 oktober 2014
mantep gan pantai nya.,.,.
BalasHapusterimakasih kunjungannya gan
Hapusikut nyimak artikelnya
BalasHapusperjalanan yang sangat seru mas, hhehehhe
BalasHapusibarat menuju surga itu pasti ada rintangannya, sama halnya dengan ke tempat wisata, ada aja kejadian2, tapi saat berhasil sampai ketujuan, semua beban rasa plong... hehehe... Siplh udah berhasil ke Angsana Beach :)
BalasHapusSaya yang Orang Tanah Bumbu malah belum pernah ke sana Mas,,,Nice trip
BalasHapushehehe....terimakasih Isfiya atas kunjungannya
HapusPengalaman yang tak akan terlupakan, akan terkenang sampai nanti
BalasHapus