Minggu, 19 Oktober 2014

Mengingatmu di Sepanjang Perjalananku



Pulang jum’atan berdering telpon.
“hello”
“lajui berangkat”
Setumat lagi nah”
“ih ayuja, ku hadangi lah!
Aku segera mengambil barang bawaan seadanya, langsung tancap gas, karena dari pesan yang ku dapat rombongan sudah siap melakukan perjalanan panjang ( perkiraan 5-6 jam ).
Aku menumpang dibelakang. Laju kendaraan pun di pacu untuk mengejar rombongan, hingga bertemu rombongan di depan kantor Diklat 1.

 Iring iringan pun berlanjut menyusuri jalan panglima batur ke arah pertigaan ambil arah ke jalan A yani menuju Bundaran simpang empat ambil ke arah kanan menuju jalan Mistar cokrokusomo cempaka menuju arah pleihari.
Lima belas buah roda dua beriring iringan ( 3 buah berboncengan ) menyusuri jalan yang berliku liku. Insiden pertama hanyalah kempes ban salah satu rombongan( menanti +- satu jam ). Perjalanan di lanjutkan!
Insiden kedua, terjadi persenggolan salah satu rombongan yang berboncengan dengan mobil double cabin karena hilangnya keseimbangan di tikungan tajam di depan gerbang dusun Anting, menyebabkan mereka terjungkal kemudian di tabrak salah satu rombongan di belakangnya, untungnya tidak ada korban jiwa, perdamaian pun di lakukan karena mengingat perjalanan masih panjang. Lanjut.
 

Makan bareng di wong solo karena di tunggu salah seorang panitia pelaksana, selanjutnya rombongan di kawal menyusur gelapnya malam dan melalui lebatnya hutan sawit hingga ketempat tujuan.
 
 
 
Peserta pun dibagi menjadi empat bagian untuk menempati masing masing kamar di MP Resort.
 

Aku berempat menempati kamar paling belakang. Masing masing dari mereka sudah mandi setelah perjalanan jauh, aku masih menyempatkan diri minum kopi selagi mereka masih mandi.
Masing masing dari mereka sudah terlelap, aku masih masih nonton televisi yang ada di kamar itu, hingga aku terlelap juga dan bangun pagi paling akhir di antara mereka.
 
Setelah mandi aku menyempatkan diri untuk melihat beberapa lokasi yang sejuk dan indah di pandang mata hingga menerawang jauh ke arah pantai dan photo photo sebentar.
Kemudian bergabung di bibir pantai bersama sebagian rombongan yang telah dulu jeprat jepret.setelah itu sarapan pagi bersama yang telah di sediakan panitia hotel kemudian meeting sebentar untuk melanjutkan aktivitas yakni menuju ke laut dalam rangka menyelam melihat terumbu karang.
 
Dua buah perahu kecil berangkat membawa rombongan, sedang perahu perahu lain banyak juga menuju tempat yang sama.
 
 


Indahnya didasar laut memang sungguh menakjubkan, tapi sayang aku tak bisa berlama lama karena aku tak biasa memakai kacamata yang tersedia, bahkan sering kemasukan air, hingga terasa perih mata ini, kucoba lagi dan ku coba lagi, akhirnya berhasil juga. Kulihat sebagian kawan kawan juga melakukan hal yang sama. Asik memang.

 

Setelah sekian lama, akhirnya kami kembali lebih dulu ke pantai kemudian di suguhi nasi kuning.
Istirahat sebentar setelah mandi menunggu instruksi dari kepala rombongan.
Jam 12 rombongan meninggalkan MP Resort.

 
Perjalanan pulang menuju banjarbaru, isi bensin bersama di pom sekalian istirahat dan lanjut kembali.
Terjadi kempis ban salah satu rombongan, istirahat lagi sambil menunggu selesai. Kemudian lanjut.

Istirahat bersama untuk menentukan dimana harus istirahat, lanjut hingga berhenti di pingiran jalan dimana ada warung khusus jualan ikan dan krupuk sambil istirahat, lanjut hingga perjalanan mencapai bentok disana ada warung mie ayam subur group, setelah makan bersama kemudian perjalanan ditutup dengan saling jabat tangan sekaligus berpisah satu sama lain.
 

Ba’da maghrib aku baru nyampe di rumah.
Nah yang menjadi masalah dalam perjalanan ini bagiku bukanlah suatu perjalanan panjang dan melelahkan ini, namun sebuah bayangan dari orang yang selalu ku rindukan hadir setiap saat dimana saja aku berada.sehingga mulut dan hati ini selalu memanggil namamu, mendo’akan dirimu agar  selalu dalam lindungan yang maha kuasa.
Makanya kutulis kalimat ini “ Mengingatmu di sepanjang perjalananku”.
Hujan hanya sebentar melanda kotaku memberikan sebuah kesegaran nafas kota, walau aku didalam rumah tanpa baju dilanda keringat yang sangat banyak. Saat kutuliskan cerita ini.
Banjarbaru, 19 oktober 2014

8 komentar:

  1. perjalanan yang sangat seru mas, hhehehhe

    BalasHapus
  2. ibarat menuju surga itu pasti ada rintangannya, sama halnya dengan ke tempat wisata, ada aja kejadian2, tapi saat berhasil sampai ketujuan, semua beban rasa plong... hehehe... Siplh udah berhasil ke Angsana Beach :)

    BalasHapus
  3. Saya yang Orang Tanah Bumbu malah belum pernah ke sana Mas,,,Nice trip

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe....terimakasih Isfiya atas kunjungannya

      Hapus
  4. Pengalaman yang tak akan terlupakan, akan terkenang sampai nanti

    BalasHapus

TERIMAKASIH JIKA ANDA SUKA BERKOMENTAR!