
Mau di lepas ! atau di coret ? takut kalau kalau di marahi orang, karena itu memang bukanlah wewenang saya untuk melakukannya, sebagai seorang warga dan pembaca yang sudah tiga hari ini melintas di kawasan simpang empat Kota Banjarabaru,
Anda bisa saksikan sendiri spanduk yang terpampang di kiri jalan A. Yani arah Banjarmasin.
Spanduk yang berlambangkan Tutwuri Handayani dan Pemko Banjarbaru bertuliskan kalimat Bahasa Banjar, menyoal Ujian Nasional 2010.
Tujuan pemasangan spanduk ini memang baik, namun dirasa kurang pas dengan kalimatnya, coba anda baca kembali, teliti dengan baik atau simak aja sendiri.
Dimana kira kira yang menjadi soal, hehehe….
Saya hanya menyoal kalimat yang berwarna biru saja, terus terang sebagai urang banjar yang mengerti Kalimat itu, tentu akan protes! Karena membaca Kalimat itu akan terasa Kaku dan tidak biasa, karena memang bukan Bahasa Banjar…
Sebenarnya Kalimat itu hanya terbalik antara Hurup A dan G saja, dan yang sangat di sayangkan adalah sampai hari ini masih terpampang dengan jelas. Malu deh! Hmm…tidak adakah upaya untuk menganti dengan yang lebih baik, jangan sampai ada pembaca yang kebetulan melintas dan membacanya punya pemikiran lain terhadap instansi terkait ini.
Kita ambil contoh misalnya seperti ini: bagaimana kami menjawab soal Ujian dengan Benar, kalau dari sana nya saja sudah memberikan sebuah contoh yang salah? kan jadi nggak benar, tuh.
kadang aku mikir juga, apa nggak dibaca, ya? Atau memang sudah tau tetapi tetap cuek, yang penting sudah dibikinkan dan terpasang, selesai!
Memang! Kesalahan penulisan Kalimat itu hanyalah sepele, tetapi jika kalimat itu menyangkut Nama orang misalnya, maka akan sangat Fatal.
Terbukti beberapa Tahun yang lalu, ada orderan berupa Undangan perkawinan sebanyak dua ribu lembar lewat telepon, setelah semua kalimat yang disampaikan mulai dari tanggal, tempat, jam, nama pasangan dan nama nama yang turut mengundang sudah dinyatakan semuanya Oke. Pokoknya siip deh…siap Sablon! Tak ada lagi perubahan.
Maka dalam waktu tak kurang dari seminggu selesai! Namun apa yang terjadi, setelah sang pemesan mengambilnya dan mengatakan bahwa nama pasangan yang tertera disitu salah! Dan minta diganti secepatnya, sebelum hari H. coba bayangkan! Dua ribu lembar dalam waktu dekat, kapan baginya??? Belum lagi yang lain..
Itu hanyalah sebagai contoh tentang kesalahan sebuah kata atau Kalimat yang pernah ku alami waktu itu.
Yaahhh! Saya hanya merasa kaku saja ketika membaca kalimat “Naglih” yang sebenarnya adalah “Ngalih”.

Dasar NGALIH Jua ai.