Senin, 12 Januari 2009

Asal mula nama Daerah di....


Dulu ketika menemukan sebuah buku lusuh dan sobek-sobek tanpa sampul, entah karangan siapa yang berisi tentang asal muasal nama kota yang ada di Kalimantan Selatan, aku sempat membaca sebagian halaman yang masih tersisa. Sekarang udah agak lupa, aku harus memulai darimana isi cerita itu.
Yah….ceritanya memang sangat bagus dalam buku itu, namun aku mencoba bercerita dengan versi yang masih tersisa dalam ingatan, semoga bermanfaat.

Sebatang pohon Ulin besar menjulang tinggi di kawasan Margasari yang menjadi tempat tinggalnya seekor burung raksasa, membuat warga gusar oleh suaranya yang selalu mengganggu ketenangan penduduk. Setiap kali burung itu datang selalu saja berteriak-teriak pertanda malam sudah datang. Itu yang menjadi kemarahan penduduk, sehingga penduduk berinisiatif menebang pohon itu, agar burung raksasa itu pergi dari kampung mereka. Kata sepakat sudah didapat, mereka mulai menebang pohon Ulin itu dari hari ke hari dengan peralatan seadanya. Hingga akhirnya pohon itu tumbang, warga bersorak gembira, karena tak kan ada lagi suara burung yang memekak kan telinga di kampong mereka. Warga merasa aman.
[Note: ujung dari pohon yang tumbang itu mengenai sebuah kampong, dan warga menyebutnya dengan nama kampong "Karabahan"(sekarang,Marabahan).

Masa penjajahan belanda, para pejuang kita bahu membahu melawan aksi kolonial Belanda, baik itu lewat daratan maupun sungai, bala tentara Belanda kewalahan menghadapi pasukan kecil dari para pejuang kita dan meminta bantuan ke Bandar Masih (baca:Banjarmasin), maka dikirimlah pasukan besar lewat sungai untuk menghadapi pasukan kecil pejuang kita. Namun pejuang kita punya akal cerdik untuk menghambat datangnya pasukan besar tersebut dengan jalan menutup jalur sungai dengan batang pohon dan ranting-ranting, saat pasukan Belanda datang dan membersihkan jalur sungai, pejuang kita dengan mudah menyerang mereka. Benar saja, akal mereka itu dan patut di acungi jempol, pasukan Belanda Kocar kacir kewalahan menghadapinya, pejuang kita bersorak gembira “ Baraba ai.. ” dalam pertempuran itu, maksudnya: Baratik uii..., sungai penuh sampah pohon, sehingga daerah tersebut dikenal dengan nama Barabai.
Namun serangan balik pasukan Belanda kembali datang memporak-porandakan pasukan kecil pejuang kita kemudian menguasai daerah tersebut.
Bertahun-tahun sudah penguasa Belanda menjajah warga, sehingga tidak heran jika sebagian para penjajah itu membaur jadi satu dan saling kenal mengenal dengan warga pribumi.
Tersebutlah seorang kontoler Belanda sedang dilanda asmara dengan gadis pribumi dan si gadis ho oh saja. Karena si gadis juga suka sama si kontoler tersebut. Dalam beberapa minggu saja sang kontoler sudah tak sabar lagi ingin menikahi sang gadis, sementara orang tua si gadis masih merasakan hal yang lain, karena merasa takut mungkin sama warga lain atau….karena mereka adalah bangsa penjajah. Tak tahu lah….
Dan yang paling mengejutkan bagi si gadis adalah saat sang kontoler mengucapkan kata “ I love you “ pada si gadis, si gadis sontak kegirangan menerima ucapan itu( mungkin si gadis ngerti ya) kemudian memberikan laporan pada orang tuanya bahwa sang pujaan hatinya telah mengucapkan kata kata itu. “ Mamaaa, abaaaahhh! Ulun di Alabio nya! Di ucapkannya berulang-ulang. Sehingga orang tuanya kebingungan melihat polah tingkah anaknya.
( mungkin berawal dari sini nama kota Alabio itu ).
Semenjak sang kontoler di terima jadi mantu, kerapkali orangtua si gadis mendapat hadiah dari sang kontoler, dan sejak itu pula si gadis pindah rumah mengikuti suaminya.
Dalam masa pengantin baru, mereka berlibur ke pegunungan ber air terjun, disana mereka melakukan hubungan suami isteri(ba: joint ). Nah! air terjun di pegunungan inilah sekarang di namakan Bajuin.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ketepi pantai dan bersenang-senang sambil menari dan bernyanyi, maklumlah masih honey moon, berlari-lari kecil meluapkan kegembiraan sambil “ Take a song “( menyanyikan sebuah lagu ).yang pada akhirnya orang lebih mengenal pantai itu dengan nama “ Takisung”.
Setelah mereka merasa lelah, barulah mereka kembali ke daerah yang agak ramai, di daerah ini mereka sangat senang sekali, karena udara pegunungan begitu nyaman dan segar. Kemudian mereka menetap di daerah tersebut. Hampir tiap hari mereka bermain-main didaerah ini, Dalam mengisi masa honeymoon itu. orang menyebut daerah itu dengan nama “Play here”( bermain disini ), sekarang daerah itu bernama “ Pleihari”.

Nah!...terlepas benar tidaknya cerita itu, tak peduli lah, yang penting masih ada ingatan ketika membaca buku lusuh waktu itu.

Selamat membaca!

Mohon maaf jika cerita ini tidak sesuai dengan sebagian yang ada dibuku lusuh itu, dan mohon juga pada yang lebih mengetahuinya untuk penjelasan lanjut.

13 komentar:

  1. Bamanfa'at banar tu gasan kisah mangguringakan anak.

    BalasHapus
  2. wahahahahahah ... keknya ada betulnya juga, trus trus .. kalau Amuntai itu katanya
    "a mountain"

    hihihi ...

    BalasHapus
  3. Wahahahah..guru sejarah harus membaca nih!

    Kandangan pang, apa kesahnya?

    BalasHapus
  4. ha...ha...ha.. kesannya behapal...tapi lucu..
    ada lagi kah kesah nang lain....

    BalasHapus
  5. jamrud k : bujur banar saku?
    nia : iya kalo nia ai...
    syam : kira wajib, kdg kaina hulu balum ada nang pas...
    yulian : kada pang mun bahapal tapi sadikit manambahi, kisahnya tahu am pulang.
    lembah : bujurankah wal?

    BalasHapus
  6. He..he..lucu banar nah...
    kena bekisahan pulanglah.

    BalasHapus
  7. kok pas benar ya kejadian kejadian dengan nama daerah.
    kontoler kalau er dihilangkan, di daerah saya jadi porno.

    BalasHapus
  8. udah di link......... :)

    BalasHapus
  9. Salam kenal

    Hey mahasiswa dan pelajar… Ini ada lomba nge-Blog buat kamu.

    Mau langsung daftar, klik infonya di http://awym.wordpress.com/

    Semua info detailnya bisa kamu dapetin di http://fkip-unlam.co.cc

    OK!!

    BalasHapus
  10. Sangat bagus 'n ini merupakan salah satu bentuk membudayakan sejarah...heE...

    BalasHapus
  11. #baburinix!

    Keindahan persahabatan memang seperti gunung yang selalu indah dilihat setiap saat...itu lah makna persaudaraan...apalagi saa2 perantauan dari luar pulau...heE...

    BalasHapus
  12. sama bro..
    kotaku juga katanya berasal dari sebutan "si balga", artinya orang2nya bertubuh tinggi besar...ntahlah...

    BalasHapus

TERIMAKASIH JIKA ANDA SUKA BERKOMENTAR!